Veronica & Nanang

Banyak wanita yang menginginkan pria tampan dan berasal dari negara lain, begitu juga dengan Veronica dia berangan-angan ingin mendapatkan pria yang menjadi suaminya kelak adalah pria berasal dari negara tetangga, ya..Korea mungkin “tapi sejak kapan Korea jadi negara tetanga kita ya?” Veronica tertawa geli, maklum dia baru lulus dan tidak pacaran sejak SMA kelas tiga, sampai selesai kuliah dia tetap tidak ada pacar. Bagaimana tidak bisa punya pacar? Setiap kali berjalan bersama pria, Veronica selalu bertanya mengenai tujuan dan target yang ingin di dapatkan pria tersebut 10 tahun kedepan. Emang semua pria punya target ? Kan ada juga yang tidak punya. Seperti temanya Veronica nama nya Nanang teman SMA dan mereka beda tempat kuliah sama-sama jomblo.

Nanang mengajak veronica : vero..kita nonton yuk malam ini?

Veronica : ” filem apa? Jam berapa?”

Nanang : “Filem wiro sableng😂. Mau ya?”

Veronica : “iya..nanti aku datang sendiri aja”

Nanang :”oke”

Sore harinya merekapun bertemu di mall, hati Nanang sangat senang, mengingat sudah satu bulan sejak kelulusan Veronica, akhirnya mereka bisa bertemu juga. Satu bulan sebelumnya mereka sudah rajin berkomunikasi lewat whatsup ini membuat Nanang percaya diri, apa lagi Veronica mau bertemu, hati Nanang makin senang dan berpikir Veronica pasti juga merasakan hal yang sama.”Nanang..! ” triak veronica, Nanang langsung sadar dari pemikiran liarnya. “Iya..ayo kita langsung ke xx1” ajak Nanang. Sambil berjalan mereka sangat akrab, ya..namanya juga lama tidak bertemu. “Aku sudah pesan tiket, kita duduk di cafe aja, sambil tunggu jam tayang filemnya”. Sambil minum Veronica mulai bertanya “apa tujuan hidup kamu? Apa yang mau kamu capai sepuluh tahun kedepan?” Nanang hanya kaget, apa lagi selama ini dia tidak pernah mikir sepuluh tahun kedepan akan menjadi apa? Jangankan sepuluh tahun kedepan, besok aja Nanang masi bingung harus buat apa? Nanang kerjanya guru honorer dan mengajar di bidang olahraga . Dia hanya jalani apa yang harus di jalanai, tidak pikir sana-sini. Setelah berpikir keras akhirnya Nanang mulai mengarang masa depannya “yang penting aku selamat, bisa jawab” pikir Nanang. “Kedepannya aku mau jadi pengusaha sepatu, kebetulan aku bisa gambar dan sekarang nabung buat membangun usaha tersebut ” jawab Nanang. Veronica “wah..bagus itu, progresnya sudah sampai dimana?” Veronica kembali bertanya. Dengan cepat Nanang menghisap minumannya dari sedotan dengan maksud agar ada jeda buat berpikir “sekarang..em… lagi nabung, kebetulan uangnya sudah sampai sepuluh juta” gila..! Aku harus bohong demi apa coba? Demi membuat Veronica tersanjung dengan aku, gaji ku saja 600.000 perbulan.. iya kalau lancar, kalau nungak? Bayar kos bagaimana? Nanang menggumel dalam hatinya. Padahal Nanang tidak memiliki tabungan. Waktu filem tayangpun tiba. Nanang yang tadinya jatuh cinta sama Veronica tiba-tiba kehilangan semangat, yang ada malah perasaan berdosa, karena tidak tahu mau buat apa sepuluh tahun kedepan, selama filem berlangsung pikiran Nanang komat-kamit dan persaan bersalah. Gelisah..”mau jadi apa kau kedepannya” pertanyaan itu terus muncul dalam benak Nanang, filem selesai..nanang keluar dengan wajah lusu dan tidak banyak bicara sedangkan veronica terlihat ceria di sampingnya. ” nang kok kamu lesuh gitu? Ada masalah apa?. Nanang hanya senyum tipis..padahal semua ini berawal dari pertanyaan veronica yang mau tau nanang akan jadi apa kedepannya? ” ya sudah..tks uda ajak aku nonton, aku pulang dulu” permisi Veronnica. “Iya..hati-hati di jalan” Nanang menjawab dengan nada kurang semangat. Mas nanang kembali ke kos dengan persaan bersalah ” kok aku tidak tahu jadi apa kedepannya?”

Bersambung.

Ttd

Mas Nanang.

Tinggalkan Komentar